CONTOH FORMAT DATA CURAH HUJAN BMKG

Malik Al Saleh (Malikussaleh), Sang Raja Pasai Penyebar Islam Di Asia Tenggara

Gambar : Makam Malikussaleh di kabupaten Aceh Utara

Malik al-Salih (Malik ul Salih, Malik Al Saleh, Malikussaleh, Malik al Salih atau Malik ul Saleh) mendirikan sebuah kerajaan negeri Islam yang pertama di wilayah nusantara, yaitu Samudera Pasai pada tahun 1267. Nama aslinya adalah Meurah Silu (Merah Silu). Beliau merupakan keturunan langsung dari Suku Imam Empat ( Suku Imam Empat atau Sukee Imuem Peuet merupakan sebutan terhadap keturunan empat Maharaja/Meurah bersaudara yang berasal dari Mon Khmer (Champa) yang merupakan cikal bakal sebagai pendiri pertama kerajaan-kerajaan yang berada di sumatera khusus di Aceh Pra-Islam, diantaranya Maharaja Syahir Po-He-La yang mendirikan langsung Kerajaan Peureulak (Po-He-La) di Aceh Timur, Syahir Tanwi yang mendirikan kerajaan Jeumpa (Champa) di Peusangan (Bireuen), Syahir Poli(Pau-Ling) yang memprakarsai berdirinya kerajaan Sama Indra di Pidie dan Syahir Nuwi yang Mendirikan Kerajaan Indra Purba di Banda Aceh dan Aceh Besar)
“Malik Al Saleh (Malikussaleh), Salah Satu  Raja Pasai Penyebar Islam Di Asia Tenggara”
Sebelum berdirinya Dinasti Usmaniyah (Ottoman) di Turki pada 699-1341H atau bertepatan dengan tahun 1385-1923M, suatu daerah nun jauh di belahan dunia sebelah timur-tepatnya di wilayah Aceh saat ini telah ada sebuah kerajaan Islam bernama Samudera Pasai. Jika Dinasti Ottoman mulai menancapkan panji kekuasaannya pada tahun 1385 M, Kerajaan Samudera Pasai sudah lebih dulu mengibarkan bendera kekuasaannya pada 1267M.
                Gambar : Makam yang berada dalam komplek Malikussaleh di kabupaten Aceh Utara

Tentang cerita keberadaan Kesultanan Samudera Pasai ini diungkapkan oleh seorang pengembara Muslim yang berasal dari Moroko, Abu Abdullah Ibnu Batuthah (1304-1368 M), tercantum dalam sebuah kitabnya yang berjudul Rihlah ila I-Masyriq (Pengembaraan ke Timur).


"Suatu negeri yang hijau dengan kota pelabuhannya  yang besar dan indah dengan para rajanya mengendarai gajah sebagai tunggangan," tulis Ibnu Batutah ketika menggambarkan kekagumannya terhadap keindahan dan kemajuan suatu Kerajaan Samudera Pasai yang pernah disinggahinya selama 15 hari pada 1345 M.


Sementara itu, dalam suatu catatan lain tentang perjalanan Ibnu Batutah yang berjudul Tuhfat al-Nazha, ia menjelaskan, pada zaman itu Kerajaan Samudera Pasai telah menjadi sebagai suatu pusat studi Islam di kawasan Asia Tenggara. 

Beberapa pendapat sebelum kedatanagan Sang Pengembara Muslim tersebut menginjakkan kakinya di kerajaan Muslim pertama di nusantara itu, konon,seorang penjelajah lain asal Venesia (Italia), yang disebut bernama Marco Polo, pernah mengunjungi Samudera Pasai pada.1292M. Marco Polo datang ke Kerajaan Samudera Pasai saat memimpin rombongan yang membawa ratu dari Cina ke Persia. Membawa bersama dua ribu orang pengikutnya ikut serta, Marco Polo singgah sejenak dan menetap selama lima bulan di Kerajaan Samudera pasai itu. Dalam penuturan kisah perjalanan berjudul Travel of Marco Polo, pelancong dari Eropa itu juga sangat mengagumi kemajuan yang berhasil dicapai Kesultanan Samudera Pasai.
                         Gambar : Salah satu tulisan di Nisam Komplek Makam Malikussaleh 

Secara geografis posisi Kerajaan Samudera Pasai terletak di kawasan pesisir pantai utara Sumatra-kurang lebih di sekitar kawasan Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, saat ini. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada sekitar tahun 1267M. Ia merupakan keturunan langsung dari Suku Imam Empat atau Sukee Imuem Peuet-sebutan terhadap keturunan empat maharaja (meurah) bersaudara yang datang dari Mon Khmer (Champa), yang menjadi cikal bakal pendiri pertama kerajaan-kerajaan.di Aceh.pra Islam.


* Malik.Al-Saleh (Malikussaleh)

Berdasarkan dalam Hikayat para Raja-Raja Pasai terdahulu, disebutkan asal muasal terhadap penamaan Kerajaan Samudera Pasai. Konon, pada suatu ketika, Meurah Silu melihat seekor semut raksasa yang berukuran sebesar kucing. Meurah silu yang pada saat itu belum memeluk Islam berhasi; menangkap dan memakan semut tersebut. Karena itu dinamakan lah kerjaan Samandra.
Tak semua orang percaya kisah yang berbau cerita rakyat itu. Dalam cerita lain orang meyakini kata Samudera merupan padanan kata dari bahasa Sanskrit yang berarti laut. Sedangkan, Kosa kata Pasai  berasal dari Suku kata Parsi: Parsee atau Pase. Pada zaman itu, banyak datang pedagang dan para saudagar Muslim yang berasal dari daratan Persia-India alias Gujarat yang berniaga karena maju ekonomi nya kerjaan Samudera pasai dan singgah di wilayah nusantara, disamping itu sebahagian berumah tangga dengan masyarakat setempat dan tidak kembali pulang .

Raja Meurah Silu kemudian memutuskan masuk Islam dan berganti nama menjadi Malik al Saleh atau dikenal dengan sebutan Malik al-Saleh. Menurut legenda masyarakat Aceh, suatu hari Meurah Silu bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Setelah itu ia pun memutuskan masuk Islam.

Malik al-Saleh mulai menduduki takhta Kesultanan Samudera Pasai pada 1267 M. Saat roda kepemimpinan Malik al-Saleh, Samudera Pasai mulai berkembang pesat dalam berbagai bidang kehidupan. Ia berkuasa selama 29 tahun dan setelah nya digantikan oleh Sultan Muhammad Malik al-Zahir (1297-1326 M).
Namun, ada yang cerita lain menyebutkan, Raja Malik al-Saleh diangkat menjadi sultan di Kerajaan Samudera Pasai oleh seorang Laksamana Laut dari Mesir bernama Nazimuddin al-Kamil setelah berhasil menaklukkan Pasai.
                Gambar : Bentuk Makam dalam Komplek Malikussaleh di kabupaten Aceh Utara

Dikenal sebagai seorang penyebar agama Islam, juga dikenal sebagai pendiri dan raja pertama dari Kesultanan Samudera Pasai, Malik al-Saleh juga merupakan tokoh penyebar agama Islam di wilayah nusantara dan Asia Tenggara pada abad ke-13 M. Karena besarnya pengaruh kekuasaan yang dimiliki oleh Sultan Malik al-Saleh, Islam bisa berkembang luas di kawasan nusantara hingga ke negeri lainnya di kawasan Asia Tenggara.Menurut penuturan Penjelajah Marco Polo, Raja Malik al-Saleh merupakan seorang raja yang kuat bala tentara dan penuh kewibawaan. Ia menikah dengan putri raja Perlak dan memiliki dua anak. Ketika saat berkuasa, Malik al-Saleh menerima kunjungan Marco Polo.Dan pada masa memimpin roda pemerintahan Malik al-Saleh, Samudera Pasai memiliki kontribusi yang besar dalam pengembangan dan penyebaran Islam di Tanah Air. Samudera Pasai banyak mengirimkan para ulama serta mubaligh untuk menyebarkan agama Islam ke Pulau Jawa. Selain itu, banyak juga ulama Jawa yang menimba ilmu agama di Pasai. Salah satunya adalah Syekh Yusuf-seorang sufi dan ulama penyebar Islam di Afrika Selatan yang berasal dari.Makassar.Wali Songo merupakan bukti eratnya hubungan antara Samudera Pasai dan perkembangan Islam di Pulau Jawa. Konon, Sunan Kalijaga merupakan menantu Maulana Ishak, salah seorang Sultan Pasai. Selain itu, Sunan Gunung Jati yang menyebarkan Islam di wilayah Cirebon serta Banten ternyata.putra.daerah.Pasai.Kesultanan Samudera Pasai begitu teguh dalam menerapkan agama Islam. Pemerintahannya bersifat teokrasi (agama) yang berdasarkan ajaran Islam. Tak heran bila kehidupan masyarakatnya juga begitu kental dengan nuansa agama serta kebudayaan Islam.
____________________________________________________




Comments